Searching :

Custom Search

Friday, February 17, 2012

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025.

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan China sepakat membentuk kelompok kerja untuk mengimplementasikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025.

“Kesepakatan ini dicapai ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa selaku Utusan Khusus Presiden RI bertemu dengan Perdana Menteri Wen Jiabao di Beijing,” demikian siaran pers KBRI di Beijing yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menko Perekonomian RI yang didampingi Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan dan para pejabat tinggi dari sejumlah kementerian, menjelaskan mengenai MP3EI yang diletakkan pada pengembangan delapan program utama yang meliputi 22 aktivitas ekonomi dalam enam koridor ekonomi.

Selain bertemu dengan PM China, Menko Perekonomian RI juga telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Chen Deming, dan Wakil Menteri Keuangan Zhu Huangyao.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian mengharapkan peran dan partisipasi aktif China, khususnya dalam bentuk peningkatan investasi, di berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang ditawarkan dalam MP3EI.

PM Wen menyambut baik harapan Pemerintah RI tersebut dengan mengusulkan agar program MP3EI dapat dipadukan dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) ke-12 China berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan kesetaraan.

Pemerintah China juga bersedia membantu studi kelayakan terhadap proyek-proyek MP3EI dengan memanfaatkan dana hibah dari China.

Kedua pihak juga menyepakati untuk segera mengimplementasikan hasil “Bilateral Swap Arrangement” (BSA) antara kedua negara yang ditandatangani bulan Maret 2009 agar para pengusaha dapat menggunakan Rupiah dan Reminbi/Yuan dalam melakukan transaksi bisnis.

Untuk menunjukkan kemiteraan strategisnya dengan Indonesia, termasuk dalam rangka membantu pengembangan enam koridor ekonomi, Menko Perekonomian RI juga mendesak China untuk meningkatkan investasinya antara lain di bidang infrastruktur, industri, pertambangan, energi, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, dan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menko Perekonomian juga mengusulkan diimplementasikannya Forum Dialog Tingkat Tinggi sebagai wahana yang strategis guna merealisir Komunike Bersama yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Wen Jiabao di Jakarta, tanggal 29 April 2011, termasuk upaya untuk semakin meningkatkan kerjasama investasi dan perdagangan kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut, juga disepakati kerjasama antara Indonesia dan China dalam mewujudkan ketahanan pangan dalam kerangka ketahanan pangan, termasuk dalam mengantisipasi fluktuasi komoditi harga pangan dunia sebagaimana yang disepakati dalam mekanisme ASEAN+3.

Ketika bertemu dengan Menteri Chen Deming, Menko Perekonomian menekankan perlunya mewujudkan neraca perdagangan yang berimbang dan berkelanjutan ditengah upaya merealisir target perdagangan dua arah sebesar 80 miliar dolar AS tahun 2015.

Untuk itu, selain mengefektifkan Pertemuan Komisi Bersama, Pemerintah Indonesia mendesak perlunya segera diaktifkan “Working Group on Trade Resolution dan Working Group on Economic Cooperation” sebagai implementasi dari “Agreement on Expanding and Deepening Bilateral and Economic Cooperation”.

Menko Perekonomian juga berharap agar China terus melonggarkan akses pasarnya bagi produk-produk unggulan Indonesia, termasuk buah-buah tropis seperti salak, manggis dan pisang, dan juga produk sarang burung walet.

China kini adalah pasar ekspor non-migas terbesar Indonesia, sebaliknya, Chinaadalah pemasok terbesar barang-barang non-migas ke Indonesia.

Menko Perekonomian juga memanfaatkan kunjungan kerjanya ke China untuk bertemu secara khusus dengan sekitar 100 pengusaha ternama setempat dari berbagai sektor, khususnya infrastruktur, industri, energi dan telekomunikasi dan menyampaikan paparan mengenai kemajuan ekonomi dan prospek berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam kerangka MP3EI.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/indonesia-ch ... 11260.html

0 comments: